Penanaman Kepercayaan Diri Melalui Beragam Kompetisis di SMP Edu Global Bandung - SMP Edu Global Bandung - Sekolah Bilingual dan Nasional Plus

Welcome to

SMP Edu Global Bandung

Smart | Righteous | Talented

Penanaman Kepercayaan Diri Melalui Beragam Kompetisis di SMP Edu Global Bandung

 

Gambar 1. Perlombaan Peringatan Kemerdekaan RI

Percaya diri merupakan modal besar bagi seseorang untuk menggapai mimpi besarnya. Seseorang dengan percaya diri yang baik mampu menghadapi berbagai situasi dan tantangan dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Bandura (dalam Taylor & Betz, 1983) bahwa percaya diri merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuan, penilaian, dan keputusan dirinya sendiri dalam menghadapi segala situasi dan tantangan. Percaya diri memiliki kaitan erat dengan self-efficacy. Hal ini menjelaskan sejauh mana seseorang memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu dalam menentukan tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan (Bandura, 1997).

Kompetisi di SMP Edu Global Bandung merupakan salah satu sarana bagi seluruh peserta didik untuk meningkatkan percaya diri. SMP Edu Global Bandung memberikan berbagai kompetisi pada tiap semesternya seperti kompetisi antar kelas pada kegiatan Class Meeting dan Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) sampai dengan kompetisi yang dilakukan antar sekolah tingkat kota sampai dengan nasional dalam bidang akademik maupun non-akademik. Melalui berbagai kompetisi ini diharapkan para peserta didik mampu meningkatkan kepercayaan dirinya

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI PARTISIPASI LOMBA

Salah satu cara yang telah banyak dikaji dan diteliti untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan melalui partisipasi dalam sebuah kompetisi. Kompetisi dapat menjadi sarana efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri seseorang melalui berbagai pengalaman, tantangan, dan pencapaian yang diperoleh selama kompetisi.

KOMPETISI SEBAGAI SARANA PENGUATAN SELF-EFFICACY

Sebagaiman adisampaikan sebelumnya bahwa percaya diri memiliki kaitan erat dengan self-efficacy. Menurut Bandura (1997) yang mencetuskan teori self-efficacy menyampaikan bahwa percaya diri seseorang terhadap kemampuannya dapat diperkuat melalui empat sumber utama:

  1. Mastery Experiences (Pengalaman Langsung)

Pada saat peserta didik SMP Edu Global Bandung mengikuti perlombaan dan berhasil menyelesaikannya, baik dengan memenangkan kompetisi maupun dengan peningkatan performa, akan memberikan pengalaman nyata pada mereka bahwa dirinya perlu untuk mencapai sesuatu. Menurut Schunk & DiBenedetto (2021) keberhasilan dalam sebuah kompetisi akan memperkuat kepercayaan diri bahwa dirinya bisa mengulangi atau meningkatkan perstasinya di masa depan.

  1. Vicarious Experiences

Saat para peserta didik SMP Edu Global melihat teman atau peserta lain sukses dalam kompetisi akan memotivasi mereka untuk percaya bahwa mereka juga mampu mencapai hal serupa. Semakin mirip karakteristik teman atau peserta yang diamatinya akan semakin kuat kepercayaan diri pada diri mereka tumbuh (Pajares, 2002)

  1. Social Persuasion (Dukungan Sosial dan Motivasi)

Dukungan dan dorongan dari orang-orang sekitar peserta didik SMP Edu Global Bandung seperti guru, pelatih, teman, atau orang tua selama persiapan dan jalannnya kompetisi dapat meningkatkan kepercayaan dirinya. Usher & Pajares (2008) bahkan mengatakan bahwa kegagalan juga akan memberikan umpan balik yang membangun sehingga membantu untuk tetap percaya bahwa mereka bisa berkembang.

  1. Emotional and Physiological Stress (Keadaan Emosional dan Fisiologis)

Kompetisi akan melatih para peserta didik SMP Edu Global untuk mengelola stress, kecemasan, dan ketegangan. Pengalaman yang berulang akan membuat parap eserta didik belajar bagaimana menghadapi tekanan dalam sebuah kompetisi. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan diri untuk menghadapi situasi yang sulit (Zeidner, 2007)

Meskipun perlombaan memiliki berbagai manfaat para guru SMP Edu Global Bandung yang mendampingi peserta didik dalam berkompetisi tentu juga memiliki resiko dan tantangan. Beberapa peserta didik tentu akan mengalami tekanan berlebihan atau takut gagal yang justru akan menurunkan kepercayana diri. Hal ini diakibatkan karena peserta didik tidak dapat dengan baik mengelola situasi yang penuh tekanan (Stankov, 2013). 

Maka dari itu, penanaman pemahaman kepada peserta didik juga dilakukan bahwa kompetisi bukanlah soal menang atau kalah melainkan proses belajar dan berkembang. Umpan balik yang positif dan fokus pada peningkatan kemampuan juga dapat membantu para peserta didik melihat kompetisi sebagai kesempatan untuk belajar dan bukan sebagai ajang pembuktian diri semata (Dweck, 2006)


DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. NY: Freeman.

Dweck, C. S. (2006). Mindset: The new psychology of success. Random House.

Pajares, F. (2002). Gender and perceived self-efficacy in self-regulated learning. Theory into Practice, 41(2), 116–125.

Schunk, D. H., & DiBenedetto, M. K. (2021). Motivation and social-emotional learning: Theory, research, and practice. Contemporary Educational Psychology, 64.

Stankov, L. (2013). Noncognitive predictors of intelligence and academic achievement. Journal of Intelligence, 1(1), 1–5.

Taylor, K. M., & Betz, N. E. (1983). Applications of self-efficacy theory to the understanding and treatment of career indecision. Journal of Vocational Behavior, 22(1), 63–81. https://doi.org/10.1016/0001-8791(83)90006-4

Usher, E. L., & Pajares, F. (2008). Sources of self-efficacy in mathematics: A validation study. Contemporary Educational Psychology, 33(1), 89–101.

Zeidner, M. (2007). Test anxiety: Concepts, findings, and future directions. Emotion, 7(2), 336–341.


Author: Muchamad Riduwan, S.Pd.

Please write your comments

Join EGS to become a great future leader. Now!